Ads 468x60px

Kamis, 28 Juni 2012

Kamar Michael Jackson Di Afrika Selatan

 
SUN CITY — Bagaimana rupa kamar tidur Michael Jackson? Kompas.com beruntung bisa merasakannya. Bukan kamar tidur di rumahnya di Amerika Serikat memang, melainkan kamar di hotel yang pernah dia sewa selama dua bulan di Palace of Lost City Hotel di Sun City Resort, Rustenburg, Afrika Selatan (Afsel).

Ini memang resor elite dan luks. Banyak selebriti dan pemimpin dunia pernah tinggal di situ. Dari Frank Sinatra, Cliff Richard, Elton John, sampai para Miss Universe. Michael Jackson pernah berlibur di situ bersama istrinya, Marie Presley, pada 1994 selama dua bulan.



Dia menyewa king suite nomor 138 di lantai 7. Luas kamarnya saja 43 meter persegi. Selain ada ruang keluarga, bar, sauna, ruang tamu, juga ada dua kamar. Michael jackson memilih kamar yang memiliki pemandangan indah, menghadap ke danau buatan.

"Di sinilah mendiang Michael Jackson pernah tinggal selama dua bulan. Dia tampak menikmatinya karena Sun City Resort sangat tenang dan jauh dari keramaian," tutur Public Relation Sun City Resort, Herliane Portenschlager, sambil menunjukkan kamar Michael Jackson.

Menurut Herliane, kamar king suite yang disewa Michael itu amat mahal. Saat itu, Michael harus membayar 52.000 rand (sekitar Rp 61,9 juta) per hari. Artinya, dalam sebulan dia mengeluarkan uang Rp 3,7 miliar.

Sebenarnya, kamar yang disewa Michael itu tak terlalu berlebihan dalam teknologi. Hanya, suasananya memang sangat menyenangkan. Bahkan, tempat tidurnya juga tak memakai banyak perlengkapan. Cuma, ketenangan di situ sangat terjamin. Itu yang disukai Michael .



Mencoba berebah di kamar itu, rasanya memang empuk dan rata. Bahannya juga terlihat pilihan.

Yang sangat terlihat, udara di king suite itu memang sangat segar. Nyaris tak ada debu karena dilakukan pembersihan secara rutin. Dari jendela, kita juga bisa memandang jauh ke bukit atau danau buatan. Memang terasa indah. Bahkan, berdiri di jendela itu seolah malas beranjak. Itu mungkin yang membuat Michael senang. Apalagi, burung-burung liar sering hinggap di dekatnya.

Saat Jacko berada di hotel itu, pengamanan begitu ketat. Namun, Michael tak terlalu minta macam-macam. Dia cukup dijamin ketenangan dan privasinya. Karena privasinya terjaga, dia betah sampai dua bulan di situ. Apalagi, di atas hotelnya ada helipad. Dengan demikian, sewaktu-waktu dia bisa naik helikopter untuk keliling ke tempat yang dia suka.

Menurut Herliane, Michael juga suka berjalan-jalan jika pagi hari. Bahkan, dia sempat beberapa kali menemaninya berjalan-jalan di sekitar Sun City Resort.

"Dia kadang curhat, bercerita tentang istrinya. Tapi, kadang dia bertanya banyak hal seperti bagaimana Afrika Selatan dan Nelson Mandela," tutur Herliane, orang Indonesia yang ikut merintis Palace of Lost City.



Resor ini memang sangat megah. Luasnya 1.500 hektar, terletak di sebuah lembah yang diapit beberapa bukit. Di resor itu ada empat hotel. Selain Palace of Lost City yang berbintang enam, juga ada Hotel Cabanas, Crascade, dan Sun City Hotel. Semua terletak di satu resor yang dilengkapi dua lapangan golf, ruang konvensi, ruang entertainment, laut buatan, gempa buatan, dan danau buatan, juga ada kasino.

Itu pula sebabnya, banyak orang-orang penting dunia yang sering berlibur di resor itu. Bahkan, beberapa penyanyi pernah tampil di resor itu, seperti Frank Sinatra dan Elton John.

Rustenburg sendiri terletak 100 kilometer dari Pretoria, ibu kota eksekutif Afsel. Dengan kendaraan mobil, tempat itu hanya ditempuh selama 1,5 jam karena jalanan antara Pretoria dan Sun City sangat bagus, nyaris lurus, dan tak pernah macet.



Meski begitu, Sun City Resort sebenarnya amat terpencil. Justru karena letaknya yang jauh dari keramaian itu, banyak orang penting yang menyukainya.

Itu pula sebabnya, selama Piala Dunia, timnas Inggris sering datang ke tempat itu untuk main golf. Sun City Resort letaknya memang tak terlalu jauh dari markas Inggris di Universitas Royal Bafokeng. Kawasan itu juga jauh dari penduduk sehingga sangat terjaga privasinya. Tak semua orang boleh masuk.

Tim Ghana juga berada di kawasan itu. Hanya, mereka menyewa di Hotel Cabanas dari tanggal 9 Juni sampai 30 Juni.

Kompas.com beruntung bertemu Herliane. Dia bersedia mengantarkan ke kamar yang menjadi favorit Michael Jackson. Jika dia belum meninggal, maka kemungkinan dia akan datang ke kamar itu lagi. Sebab, dia amat menyukainya.



sumber : Hery Prasetyo from South Africa - Kompas

Link : KOMPAS.com

'Thriller', Harimau Michael Jackson Mati Karena Kanker


'Thriller', harimau milik Michael Jackson, mati karena kanker paru-paru di pelestarian satwa liar Tippi Hedren, California.

Harimau berumur 13 tahun dengan berat 170 kg itu mati pada 11 Juni, tutur Hedren, Rabu. Pembedahan dan kremasi dilakukan pada harimau tersebut. Pekerja akan melakukan pelayanan khusus penyimpanan abu hewan-hewan yang mati disana.

Thriller dan saudaranya Sabu, yang lahir pada 20 November 1998, tinggal bersama Michael Jackson sampai 4 Mei 2006, Hedren menuturkan.

Saat Michael pergi dari Neverland untuk selamanya, dokter hewannya meminta kepada Hedren untuk membawa satwa tersebut ke Shambala Preserve di Acton, sekitar 50 mil dari utara Los Angeles.

Hewan-hewan Neverland lainnya, termasuk jerapah, burung flamingo, orangutan, gajah dan puluhan reptil, dikirim ke suaka lain di bagian negara lain.

Shambala tidak memiliki kandang, tapi Hedren membuat danau untuk pelestarian habitat tersebut dengan biaya 79 ribu dolar (sekitar Rp747,7 miliar) dan terdapat pepohonan dan bukit dan Thriller tinggal disana bersama Sabu dengan baik, katanya.

"Thriller harimau yang indah, dan gadis yang gagah. Dia memberi warna bagi hidup Sabu. Sebuah jalinan yang lucu untuk disaksikan. Dia melakukan banyak hal yang biasanya tidak diterima oleh harimau jantan. Dia sering mencuri makanan harimau jantan. Itu keterlaluan. Dia harimau yang mandiri dan tangguh," tutur Hedren.

Sumber: Kapanlagi.com & Michael Jackson Lovers Indonesia

Rabu, 20 Juni 2012

Chris Brown: Aku Ingin Membuat Michael Jackson Bangga


Bila Michael Jackson belum meninggal, seluruh pecinta musik dunia akan dapat menyaksikan kolaborasi antara The King Of Pop dengan rapper kontroversial, Chris Brown. Keduanya pernah merencanakan sebuah kolaborasi sebelum Michael meninggal pada Juni 2009.

Brown juga mengaku bahwa ia sangat terinspirasi dengan apa yang dilakukan oleh Michael Jackson. Meski begitu, Brown tidak ingin hanya menjadi salinan dari sang ikon musik pop tersebut.

"Aku tidak ingin menjadi seperti Michael Jackson, aku ingin menjadi diriku sendiri," ujar Brown pada Fuse. "Aku akan membuatnya bangga. Aku tidak akan menirunya karena aku benci kloningan," tambah mantan kekasih Rihanna ini.

Brown akan merilis album kelimanya yang bertajuk FORTUNE di Inggris pada 2 Juli mendatang sebelum diluncurkan di Amerika Serikat 2 hari berikutnya. Baru-baru ini, dia merilis sebuah video klip untuk singlenya, Don't Wake Me Up.

Minggu, 17 Juni 2012

Ariel Dkk - Konser Tanpa Nama - Rilis Album Suara Lainnya

Tanggal 29 Mei 2012 kemarin menjadi momen dimana Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David kembali mengeluarkan karya terbaru mereka melalui album Suara Lainnya. Rilis album terbaru mereka ditandai dengan sebuah konser terbatas untuk 500 undangan yang bertajuk Konser Tanpa Nama di The Hall Senayan City.

Rangkaian kegiatan menuju Konser Tanpa Nama ini sudah dimulai sejak sekitar seminggu sebelumnya dengan kegiatan latihan, press conference dan promosi di beberapa radio dan acara televisi. Latihan yang dilakukan Uki, Lukman, Reza dan David berlangsung hampir setiap hari dan seringkali memakan waktu hingga larut malam.

Konser Tanpa Nama menyuguhkan lagu-lagu dari album Suara Lainnya yang mempunyai konsep instrumental. Tata panggung, pencahayaan dan sound system pun digarap dengan apik oleh pihak Berlian Entertainment selaku promotor. Konsep panggung memang sudah ditata sedemikian rupa jauh-jauh hari sebelumnya.


Konser Tanpa Nama

Konser dibuka dengan layar tertutup yang menampilkan sebuah video pembuka persis seperti ketika kita menonton film diiringi dengan intro lagu Melawan Dunia. Para penonton pun menyambut pertunjukan dengan bertepuk tangan, tidak sabar untuk menyaksikan apa yang akan disuguhkan dalam konser malam itu. Layar pun lalu perlahan-lahan dibuka dan menampilkan Uki, Lukman, Reza dan David yang tampil dengan balutan kostum berwarna putih yang sangat serasi dengan pencahayaan panggung. Terlihat gitar putih dan Mic Ariel ditengah-tengah panggung yang disorot oleh lampu menandakan bahwa Ariel selalu menjadi bagian dari para personil dan bahwa jiwa Ariel hadir dalam pertunjukkan malam itu.

Total ada sepuluh lagu yang yang dimainkan Uki, Lukman, Reza, dan David malam itu. Dibuka oleh Melawan Dunia, Diatas Normal, Kota Mati, Taman langit, Dibelakangku, Sahabat, Tak Ada Yang Abadi, Cobalah Mengerti, Langit Tak Mendengar, dan ditutup dengan lagu Bintang Disurga.

Di lagu Taman Langit David berkolaborasi dengan maestro biola Idris Sardi dan pemain Cello jempolan yaitu Himawan. Lagu Taman Langit terdengar begitu menyayat hati dengan aransemen baru ini. Di lagu Sahabat, aura mistis dihadirkan dengan dupa yang dibakar dan Manjasad salah satu personil Karinding Attack menaburkan bunga sambil berjalan menuju panggung. Manjasad pun melafalkan beberapa kalimat yang terdengar mistis. Lagu Sahabat pun mengalun selesai dengan nuansa etnik yang sangat berbeda dari aransemen Sahabat yang ada di album Taman langit.
Konser Tanpa Nama

Momo Geisha hadir di lagu Cobalah Mengerti dengan aransemen yang lebih lembut dari lagu aslinya. Di lagu ini pula seorang pemain biola kenamaan Henri Lamiri ikut hadir mempercantik lagu Cobalah Mengerti dengan aransemen baru ini.

Ada yang berbeda dengan drum Reza yang juga mengikut sertakan sebuah Gran Cassa yaitu alat music tabuh dengan ukuran besar. Reza membawa teman-temannya yang bermain perkusi yaitu Yan Percussion dari Bandung.

Suara Ariel pun tiba-tiba dihadirkan di sela-sela pertunjukkan membuat para penonton yang hadir merasakan bahwa Ariel ada disana bersama para personil. Lagu Bintang Di Surga pun lalu dibawakan dan menjadi penutup dari konser malam itu. Layar pun ditutup setelah lagu tersebut selesai. Tiba-tiba lagu Dara yang dinyanyikan Ariel terdengar dan layar pun kembali dibuka. Para personil pun keluar dari belakang layar dan berjalan ke depan untuk membungkukkan badan kea rah penonton sebagai ungkapan terima kasih atas kehadirannya di Konser Tanpa Nama.

Lagu-lagu yang dimainkan di Konser Tanpa Nama dapat di dengarkan di album Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David di album Suara Lainnya yang sudah mulai di jual di toko-toko musik di seluruh Indonesia. Ada dua jenis album yaitu album Reguler yang berisikan CD lagu-lagu Suara Lainnya dan juga Premium yang berisi CD lagu-lagu Suara Lainnya ditambah dengan DVD yang berisikan video dan dokumentasi foto. Selain keluarnya album Suara Lainnya, Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David juga berencana untuk mengeluarkan sebuah buku yang berisikan perjalanan mereka dalam dua tahun belakangan ini yang banyak tidak diketahui oleh masyarakat umum.

Ariel dan Kawan-kawan - Perubahan Logo Di Album Suara Lainnya

Pasti sahabat menyadari kalau di album terbaru "Suara Lainnya" ada perubahan pada logo yang biasanya menghadap kanan, kini menghadap kiri. Seperti yang pernah kami tulis sebelumnya, logo berlambang bulu ini merupakan sebuah logo yang melambangkan musik Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David. Menurut sang desainer logo ini yaitu Ucok Homicide, lagu-lagu band yang dulu bernama Peterpan ini seringkali liriknya tidak menyentuh tanah, mengawang, dan imajinatif. Maka dari itu logo bulu dianggap sangat pantas untuk mewakili karakter dari Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David. Gambar bulu juga dipilih karena logikanya adalah sebuah sayap tidak akan ada kalau tidak ada bulu-bulu yang membentuknya.

Selain logo yang dibalikan, jika diperhatikan dahulu dibawah logo tersebut tertulis nama Peterpan dan sekarang tidak ada lagi nama Peterpan yang mewakili Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David.
peterpanband new logo
Kembali kepada perubahan arah logo, Ucok mengatakan bahwa ide perubahan ini dicetuskan oleh Ariel yang menganggap perlunya ada sesuatu yang dapat mewakili perubahan yang dilakukan oleh mereka. Menurut Ariel, perlu ada pembeda antara Peterpan dengan band yang sampai saat ini masih belum mempunyai nama ini. Seperti yang kita ketahui, Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David sudah tidak lagi memakai nama Peterpan. Bahkan di album terbaru yang baru saja dirilis, mereka memakai nama masing-masing, hanya logonya saja yang masih serupa walau tidak sama.

Selain untuk pembeda, menurut Ucok kondisi Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David sekarang terbalik. Bila sebelumnya logo bulu menghadap kanan komposisinya turun kebawah, maka ketika logo dibalik, komposisinya berubah dari bawah naik ke atas. Sebenarnya hal ini juga merupakan sebuah simbolisasi agar karier Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David akan terus menanjak.
Dan ternyata menurut Ucok, logo ini perubahannya tidak akan hanya berhenti sampai disini saja. Di album berikutnya dengan formasi lengkap dengan Ariel dan juga dengan nama baru, Ucok mengisyaratkan bahwa akan ada pengembangan dari logo yang sudah ada ini.

Akan seperti apakah logo Band Ariel dkk setelah ada nama baru nanti?

Senin, 11 Juni 2012

Iwan Fals Menanam Pohon Setelah Konser "Musik Hijau"



Seorang anak kecil di antara puluhan anak yang dibawa Oppie Andaresta ke atas panggung, menerima satu pohon kecil dari Bupati Seno Samudro secara simbolis untuk ditanam.

“Sejuta mata air yang kita wariskan, lebih berarti daripada memberikan sejuta air mata bagi anak cucu kita," ujar Bupati Seno. Kata sambutan dari orang nomor satu di kota Boyolali ini, menjadi begitu berarti bagi puluhan ribu masyarakat yang memenuhi lokasi acara.

Lalu mulailah Oppie Andaresta menyanyikan lagu Cuma Khayalan dan beberapa lagu bertema lingkungan hidup bersama sang anak, Kai Matari Bejo dalam Konser Musik Hijau yang digelar di Stadion Pandanarang, Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu (09/06). Sebelumnya, konser dimulai pukul 19.00 malam dengan penampilan pembuka dari grup band
Kaisar, kemudian disusul dengan aksi panggung Elpamas yang membawakan Dewa Bermuka Dua, Alamku dan berkolaborasi dengan gitaris Ian Antono pada lagu Anak Adam, serta beberapa lagu lainnya yang mereka disertai pula oleh bersama Ahmad Albar.

Sawong Jabo dan Sirkus Barock tampil selanjutnya, begitu atraktif dengan lagu-lagu macam Jula Juli Anak Negeri dan Hio. Terlebih ketika Iwan Fals tiba-tiba berada di atas panggung sambil berjoget ala Kuda Lumping, lagu yang pernah menyatukan mereke berdua dalam grup Swami, bersama WS Rendra dan Setiawan Djodi.

Teriakan “Iwan FalsIwan Fals…” dari puluhan ribu penonton yang sebagian besar merupakan Orang Indonesia, organisasi massa yang berakar dari penggemar fanatik Iwan Fals ini pun mereda, ketika sang idola berdiri di atas panggung megah dan langsung memainkan Bongkar, Belum Ada Judul, Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi, Surat Untuk Wakil Rakyat, Tikus Kantor dan Siram Tanam Siram.

“Kata sambutan Pak Bupati tadi mengingatkan saya akan lagu Di Balik Bening Mata Air yang saya buat beberapa tahun lalu,” ujar Iwan Fals mengawali penampilan.

Lepas lagu Pohon Kehidupan dan Condet dibawakan, Iwan Fals pun berkolaborasi dengan Ian Antono dan Ahmad Albar dengan membawakan lagu Rumah Kita sebagai penutup konser tepat pada tengah malam. Tepat pada pukul sembilan, lewat sembilan menit dan sembilan detik pada pagi harinya, para musisi bersama-sama dengan masyarakat Boyolali telah menanam pohon untuk menghijaukan bumi sebagai Rumah Kita, yang wajib kita pelihara bersama.

Sumber : KapanLagi.com
 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates